Yang Cantik dan Ganteng pun Punya Rasa Minder
3 November 2011 Tinggalkan komentar
Belakangan ini ada banyak hal yang membuat gw menduga bahwa sesungguhnya setiap orang memiliki perasaan tidak nyaman terhadap dirinya sendiri. Ya, setiap orang, gak peduli dia cantik, ganteng, kaya, supel dan punya banyak teman, populer, modis, keren, seksi, menarik, sama-sama punya rasa minder seperti saudara-saudari mereka lainnya yang tidak memiliki deskripsi yang sama dengan yang gw sebutkan tadi.
Kecenderungan itu mungkin tidak sama tingkatnya ketika muncul di permukaan ketika berhadapan dengan orang-orang lain. Ada yang bisa menutupinya, mengecohnya, menyangkalnya, ada pula yang cukup atau sangat memperlihatkannya, bahkan ada pula yang meminta pertolongan mengenai masalahnya ini. Mengakuinya atau tidak, tetap saja setiap orang merasa <em>insecured</em> terhadap dirinya sendiri.
Dan pada gilirannya, setiap orang pasti akan melakukan sesuatu untuk mengatasinya, atau yang cukup sering kita jumpai: menghadapi masalah demi masalah karenanya.
Mari kita simak.
gambar diambil dari http://selfyparkit.wordpress.com/tag/ego/ di mana banyak tulisan menarik di dalamnya 🙂
Seseorang yang, katakanlah, cantik, tidak akan benar-benar merasa dirinya 100 persen pede. Akan selalu ada ruang dalam dirinya yang ingin menunjuk pada suatu peristiwa, mungkin kenangan, yang membuatnya merasa tidak yakin. Masalah kecil yang dihadapinya dengan keluarga, pasangan, sahabat, rekan kerja, akan berkali-kali membuatnya sedikit demi sedikit tidak puas akan dirinya sendiri. Ini bukanlah hal yang negatif sama sekali karena setiap orang pun mengalami hal yang sama. Memang kita bisa menemukan masalah kesalahpahaman yang ujung-ujungnya adalah keminderan dan takut tersaingi oleh orang lain yang dianggapnya lebih dari dirinya. Namun cukup sering pula justru hal inilah yang membuatnya selalu ingin menjadi orang yang lebih baik dari siapa dirinya kemarin. Itulah yang mendorongnya mencapai hal-hal yang belum pernah dicapainya. Banyak sekali wanita cantik, terhormat, berbakat, brilian, yang pada gilirannya kembali memberi banyak bagi lingkungan sekitarnya. Terlebih lagi jumlah wanita yang mungkin bagi sebagian dari kita tidak termasuk kategori tersebut di atas, yang melakukan banyak hal hebat bagi keluarga dan lingkungan sosialnya. Lihat banyaknya jumlah perempuan yang justru menjadi tulang punggung keluarga, bekerja dengan keras seringkali tanpa merasa memiliki pilihan selain terus berjuang. Apa yang mereka perjuangkan bagi dirinya ternyata menghasilkan buah bagi orang lain, yang kemudian memberikan nilai lebih yang kembali pada dirinya sendiri untuk selanjutnya sanggup melakukan hal-hal yang lebih besar lagi.
Pria pun demikian. Hampir tidak ada kata puas bagi sebagian besar pria, setinggi apapun pencapaian demi pencapaian yang telah diwujudkannya. Bagi kebanyakan laki-laki, arti dan nilai dirinya diukur dari seberapa besar pengakuan orang lain terhadap dirinya. Memang terkadang ini menimbulkan banyak masalah negatif seperti premanisme, kekerasan dalam rumah tangga, penjajahan, perbudakan dan lain sebagainya. Namun energi yang sama pun bisa kita saksikan telah menghasilkan penemu-penemu, penjelajah-penjelajah, seniman, pemimpin, juga olahragawan yang telah dan sedang membawa perubahan bagi peradaban dunia hingga dewasa ini.
Ketidakpuasan memang bisa berujung pada kesalahpahaman antara dua kekasih, namun bisa pula bermuara pada terciptanya kehidupan yang lebih baik.
image derived from a very insightful blog http://www.sleeplessinkl.com/2011/06/20/men-are-from-mars-women-are-from-venus
Pada akhirnya, memang hanyalah nama yang bisa ditinggalkan oleh setiap orang, pria maupun wanita, bagi generasi selanjutnya. Apakah nama dan kisahnya tersebar bagi seluruh umat manusia ataukah menjadi teladan dan inspirasi hanya bagi keluarganya atau segelintir sahabat bukanlah masalah. Itu hanyalah masalah lingkup publikasi. Namun bila kita menyadari dan mau mengakui setitik saja rasa minder yang kita miliki di dalam diri kita masing-masing, maka kita akan kemudian bisa memilih, apakah kita akan melakukan tindakan-tindakan yang akan berujung pada hal-hal yang positif atau negatif pada akhirnya nanti.
Gambar diambil dari http://leonardo-slatter.blogspot.com/2011/01/me-my-self-your-ego.html terima kasih untuk inspirasinya!
Dengan mengenali dan mencintai diri sendiri, semoga kita akan makin menghargai dan memahami saudara-saudari kita demi kehidupan yang lebih baik bagi anak cucu kita.