2015

Gue sempet berjanji sama diri gue sendiri minggu lalu setelah ulang tahun gue yang uda memasuki usia cukup genting ini. Janji itu lebih tepat disebut sebagai teguran keras buat diri sendiri sih bentuknya. Isinya adalah: mulai sekarang akhiri setiap hari dengan sedikitnya satu aja langkah ke depan, kalo nggak ya mending tidur lebih awal.

Beberapa tahun belakangan ini memang gue selalu tidur larut. Kadang berguna, tapi lebih seringan nggak. Dan di usia yang udah gak bisa dibilang muda ini gue ga punya kemewahan lagi seperti sebelumnya dalam dua hal ini kalo gue beneran pengen menjalani hidup ke arah yang gue inginkan.

Sejauh ini syarat baru itu udah mulai bisa gue penuhi sendiri, namun malam ini adalah langkah terbesar gue dalam menepati janji itu. Banyak banget langkah bodoh yang terus-menerus gue ambil selama ini. Bukan naif, tapi bodoh, karena walau salah tapi tetep aja gue lakukan lagi dan lagi. Namun aliran energi di semesta gak akan pernah berhenti mencari keseimbangannya, tanpa lelah terus menempatkan gue kembali ke posisi yang seharusnya. Setiap kali gue melenceng dikit, pasti ada sesuatu yang terjadi, apalagi ketika gue ngotot dan nyebrang jauh-jauh.

Memang kebodohan selalu punya harga. Dan gue terlalu bebal untuk mengakui itu sampai saat di mana gue berada sekarang. Takut dan sesal ga ada harganya kalo gue gak belajar-belajar juga untuk bisa naik kelas.

Memang lembaran kalender ini udah seharusnya disobek dan dibuang, ga peduli seberapa gue suka, sebelum gue bisa bener-bener jalani jilid yang namanya kedewasaan, yang sudah seharusnya gue jalani bertahun silam.

Ga ada lagi ruang untuk sesuatu yang bernama pembenaran diri. Mikir!

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: