Menengok Musik dari Seberang Lautan

OPM itu singkatan dari Original Philippines Music, sebutan mereka untuk musik karya anak negeri mereka. ABS-CBN adalah jaringan televisi nasional pertama di Asia Tenggara (mengudara sejak 1953) dan mereka membentuk orkestra pops ini sejak 2012 dengan Gerard Salonga (kakak dari vokalis Filipina kelas internasional, Lea Salonga) sebagai konduktor dan pengarah musiknya. 
  
Album debut mereka ini berisi kumpulan lagu pop Filipina dari beragam era, dan menunjukkan kelas mereka sebagai salah satu orkestra pops terbaik di negerinya. Selama di sana pun gue terkesima banget oleh kualitas pemain brass section-nya yang bener2 nampol, bahkan waktu jalan2 ke salah satu mall ada brass band keliling mall dan main lagu2 macem Uptown Funk, Payphone dsb dengan sound yang penuh bgt tanpa mic dan tanpa partitur(!)

Lagu2 di album ini diaransemen oleh beberapa arranger top Filipina, termasuk konduktor Gerard Salonga sendiri. Bagi gue, penyanyi2 Filipina itu kuat banget baik dari segi teknik maupun warna suara dan ekspresinya. Eksistensi Lea Salonga di banyak pentas Broadway dan di beberapa produksi animasi Disney ternyata memungkinkan karakter penyanyi2 lirikal seperti ini yang banyak bermunculan di Filipina. 

Sayangnya gue mengharapkan lebih banyak lagu bertempo sedang dan cepat dalam album ini, tapi kebanyakan lagu ballad yang dipilih oleh “Kuya” Gerard selaku produser albumnya. 

Ini tantangan untuk para pelaku orkestra di Indonesia untuk bisa menghasilkan rekaman yang berada di standar internasional tanpa harus melulu bergantung pada orkestra impor, dan gue percaya kita sedang menuju sana. 

Manila itu sama sekali bukan kota yang lebih rapi dari Jakarta, justru agak sebaliknya. Masa iya kita mau kalah sama mereka dalam bidang kultural? 🙂

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: