Mengeluh

Gue mengurangi komplen ttg orang lain karena beberapa hal. 

Pertama, karena gue sendiri sadar bahwa gue sendiri pun gak sempurna. Jadi daripada komplen mending gue berusaha membuat diri lebih baik dan gak menggantungkan kebahagiaan gue pada orang lain yang pasti juga menginginkan kebahagiaannya sendiri. 
Kedua, karena gue gak pengen cape mikirin kenapa orang gak berbuat seperti harapan gue. Selain itu, dengan mengharapkan orang seideal apa yg kita bayangkan, berarti kita ngga menerima mereka apa adanya. Bukankah harapan adalah awal dari penderitaan, seperti kata Buddha?

Namun memang gak sesederhana itu. Ketika gue mengurangi jumlah keluhan kepada orang lain, ternyata gue gak membantu mereka menjadi orang yang lebih baik walau itu cuma sebatas dari apa yang bisa gue lihat dari sudut pandang gue doang. Selain itu, orang tetap akan menyampaikan keluhannya terhadap gue, ga peduli gue mau anggap kata2 itu patut didengerin maupun engga. Tentunya keluhan orang2 terdekat akan lebih gue dengerin dan keluhan orang2 yang gak relevan dgn pandangan hidup gue akan gue cuekin tanpa gue memendam kekesalan karena ya itu tadi, gue maklum bahwa setiap orang memiliki cara hidupnya sendiri. 

Jadi pelajaran apa yang gue petik? Dengan gue berusaha untuk mengurangi mengeluh terhadap orang lain engga akan membuat orang lain pun mengurangi keluhannya terhadap kita, itu pasti dan fakta ini pun harus gue terima supaya gue bisa lebih bahagia lagi menjalani hidup. Selain itu, cara orang menunjukkan perhatian memang berbeda-beda. Ketika kita benar-benar peduli terhadap seseorang, kita ingin supaya orang itu bisa menjalani kehidupan dengan lebih positif (dalam hal apapun itu), dan teguran adalah salah satu cara untuk melakukan itu. 

Berarti gue ga bisa benar2 meninggalkan cara ini ketika gue ingin menunjukkan perhatian kepada orang2 yg berarti bagi gue, terlepas dari apakah mereka bisa menerima itu dengan mudah atau sulit. 

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: