Imlek 2016

 
(http://www.fancyfortunecookies.com/Custom-Fortune-Cookies-s/50.htm)

Emg ya, ga bisa dipungkiri budaya nenek moyang gue adalah budaya yang lumayan menekankan soal materi, makanya nyambung dgn konsep materialisme Karl Marx dan komunisme RRC. 

Tapi di satu sisi materialisme Karl Marx dikulik en dikembangin terus-menerus di Barat, di sisi lain apa orang Cina (juga yg non Cina) juga terus mempertanyakan arti dan makna dari simbol2 di balik titik berat materi di budaya ini? Memang keberadaan manusia itu ada di antara benda-benda, tapi apa iya kita mau terus-menerus terjebak pada penilaian kualitas seseorang hanya dari seberapa banyak materi yang berhasil dia kumpulkan dalam hidupnya?

Agama dan kebudayaan akan selalu penuh dengan simbol dan metafora, namun maknanya selalu butuh untuk terus diperbarui di setiap jaman dengan tantangan yang berbeda. 

Toh, kita hidup hanya sekali di dunia, tanpa satu hal yang bisa kita bawa setelah kita tiada. Kalau kita berharap bahwa anak cucu kitalah yang akan nerusin pencarian dan pengumpulan materi yang kita lakukan, alangkah tersiksanya kita dan mereka.

Bintang, bulan dan matahari sudah ada sebelum manusia muncul. Maka yang paling signifikan yang bisa kita temukan dan wariskan buat generasi selanjutnya pada akhirnya adalah kebahagiaan.

Selamat menikmati hari libur dengan pertanyaan, karena hidup yang patut dipertanyakan adalah hidup yang patut dijalani dan dirayakan😊

8 Februari 2016

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: