Diplomasi?


Gue setuju sama Arie Keriting. Apa hubungannya cantik dengan kemampuan diplomasi yg top? Apanya yg top ketika retorika dijawab dengan retorika juga? 

Gak ada inovasi baru dalam cara berdiplomasi seperti ini ketika kita yang merasa sbg negara berdaulat hanya ngomel2 ketika ada orang yang protes akan ketidakadilan yang kita lakukan bagi provinsi tertentu dan lalu ngerasa insecure sehingga buru2 menafikan pihak2 yang protes tsb.

Berkali2 doi nunjukin contoh2 yang gak terlalu relevan dengan penegakkan HAM di Indonesia. Gak ada korelasi langsung antara ikut mendirikan komisi HAM di PBB dengan pengusutan kasus2 yang makin jadi bubur tapi terus numpuk di Indonesia. 

Gak ada hubungannya banding2in jumlah ratifikasi yg kita uda lakukan dgn yg dilakukan negara2 yg protes itu keika jelas2 kasus Munir gak kelar2, Lapindo juga masih lumpuran, kekerasan Mei 98 jg entah gimana, apalagi ngomongin korban pembantaian 1965 oleh Orde Baru. 

Terus kita2 mau bangga hanya karena kita bisa dongakin dagu ke negara2 yg lebih kecil di tingkat internasional?

Baca lagi isi piagam PBB, jgn lupa bahwa hak azasi manusia dijunjung tinggi dan bahkan ditulis sebelum pembahasan mengenai kedaulatan suatu bangsa! 

http://www.un.org/en/sections/un-charter/un-charter-full-text/

Kalau memang ingin merasa kita bangsa yang besar, mengakui kekurangan kita adalah hal yang wajar dilakukan karena itu bukan berarti menunjukan bahwa kita lemah melainkan siap untuk menjadi bangsa yang semakin dewasa lagi.

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: