Menghormati Identitas

Identitas adalah sesuatu yang bisa kita pilih, jadi sangat konyol ketika kita mempermasalahkan tentang sesuatu yang sifatnya bawaan lahir, seperti ras (dan seringkali juga agama).

Kita semua lahir dengan telanjang, lalu diajari bagaimana berpakaian, lalu pada suatu titik kita belajar untuk memilih pakaian kita sendiri. Apa ada orang yang mau dipaksa telanjang oleh orang lain?

Juga konyol ketika kita menyalahkan orang lain yang tidak berpakaian sama seperti kita, karena mereka memiliki alasannya sendiri ketika memilih pakaiannya. Memberi masukan mengenai gaya berpakaian adalah hal yang berbeda, kita tetap menyerahkan hak untuk memilih itu kepada yang kita berikan saran, bukan memukulnya kalau nggak mau nurut.

Cara kita berpakaian biasanya memang mencerminkan cara pandang kita terhadap diri sendiri di antara orang-orang lain di sekitar kita. Ada yang suka untuk tampil beda, ada juga yang berusaha untuk tampil serupa dengan kawanannya. 

Namun seperti apapun yang kelihatan dari luar, gak akan pernah bisa mencerminkan 100% apa yang ada di dalam pikiran setiap orang. Kita tidak bisa menilai apa yang dipikirkan setiap orang, kecuali lewat tindakannya, apakah berguna bagi orang lain atau merugikan masyarakat.

Suatu negara hanya akan bisa berfungsi dengan baik ketika tindakan orang lah yang dinilai, bukan apa yang dikenakan oleh rakyatnya, bukan kepercayaan apa yang dianut warganya, bukan pikiran apa yang ada dalam otak mereka. 

Sisanya hanyalah menyediakan pendidikan sebaik mungkin supaya warganya ikut pintar, ikut memikirkan bagaimana caranya berguna bagi orang2 di sekitarnya.

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: