Bermimpi tentang Masyarakat Tanpa (Perbedaan) Kelas

Sesungguhnya bukan perbedaan ras, warna kulit, agama ataupun pandangan politik yang memecah masyarakat. Semua itu hanya ilusi yang digunakan sebagai kambing hitam untuk mempertahankan perbedaan kelas sosial. Kenapa? Perbedaan kelas ekonomi dalam masyarakat itu kalau dipertahankan sebagai status quo akan sangat bermanfaat untuk mempertahankan kekuatan ekonomi dan politik pihak-pihak yang lebih kuat, dan mereka akan selalu diuntungkan olehnya.

Dengan dalih alasan yang heroik demi pencitraan yang baik, kelas yang lebih kuat ini akan bisa terus memiliki kekuasaan untuk mengontrol sisa populasi dengan informasi yang mereka bisa batasi untuk nggak tersebar ke kelas yang lebih rendah. Sisanya, tinggal biarkan masyarakat yang gak seberuntung itu untuk saling memakan satu sama lain saja, menganggap satu sama lain sebagai musuh masing2 tanpa menyadari bahwa kita sama2 sedang menjadi bulan2an.

Segala perubahan yang menuju ke arah pemerataan kesejahteraan sebisa mungkin dibendung supaya kekritisan berpikir makin bisa dibatasi untuk melindungi status quo.

Uang tidak pernah mengenal agama maupun pandangan politik. Semua pengusaha besar akan menceburkan kaki di semua kolam, sehingga siapapun pemenang kontes politiknya, diri mereka akan tetap bisa diuntungkan. 

Tinggal tersisa nurani yang akan menentukan seberapa lama si pemimpin ini mau berusaha menjadi pahlawan, apakah dengan masa waktu yang cukup singkat untuk membuat perubahan, atau untuk waktu yang terlalu lama (dengan alasan yang sama: untuk membentuk perubahan) yang akan mengubahnya menjadi penjahat.