Damai

Damai di bumi bukanlah tujuan, tapi itu suatu proses yg hrs kita capai tiap hari.

Konflik selalu ada di mana pun, kapan pun. Tp kita bs selalu mengusahakan damai, mengurangi cara2 penyelesaian konflik melalui kekerasan. Kekerasan akan selalu menambah konflik lainnya lg. Kemampuan dan kemauan menghadapi masalah tanpa kekerasan memang msh sdkt dimiliki orang.

Mengalahkan ego diri sendiri adalah tingkat kedewasaan pribadi kita selanjutnya. Seringkali kita bertengkar hanya krn tidak ingin disalahkan. Msh jauh lbh baik jika kita bertengkar krn membela kebenaran, drpd membela pembenaran diri semata. Tipis beda antara membela kebenaran dan membela pembenaran diri. Namun mudah membedakannya bila kita berhasil mengalahkan ego sendiri. Mewujudkan damai di bumi seringkali berawal dari mengalahkan ego kita masing2. Itu berarti damai diawali dgn berdamai dgn diri sendiri. Berdebat dgn org lain tidak mgkn dihindari, namun yg harus dihindari adalah menggunakan kekerasan, ancaman, juga sikap ngambek dalam melakukannya. Sikap ngambek tnyt bkn hanya dimiliki anak kecil. Lbh mudah menjumpai orang2 yg sudah berusia dewasa namun tidak bersikap sesuai usianya.

Jgn sampai kita bertambah usia tanpa bertambah dewasa. Jgn sampai 1 hari pun berlalu tanpa ada 1 pengetahuan baru apapun yg kita pelajari, sekecil apapun itu.

Jika hari Natal ini baru saja tlah berlalu, semoga pesan damai tidak berlalu bersama tgl 25 Desember. Wujudkan damai kapan pun, di mana pun!

Langkah awal menuju perdamaian dgn diri sendiri adalah kesadaran akan diri sendiri. sadar bhw semua manusia tak sempurna, tmsk diri sndr. Dengan menyadari ketidaksempurnaan diri sendiri, kita akan melakukan hal2 yg membuat hidup dan hari2 kita terasa lebih berarti. Seringkali hidup kita terasa lebih berarti jika kita telah melakukan sesuatu yg baik bagi orang lain, ada suatu kepuasan tersendiri karenanya. Dan anehnya, setiap kita berhasil melakukan sesuatu bagi orang lain, sesuatu yg lbh besar lg akan terjadi pada kita. Kita bs mengawali dgn melakukan hal2 sepele bagi orang lain. Tanpa disadari, sekadar senyuman saja bisa membuat hari mrk lbh berarti. Terlebih lg di saat kita belajar melakukan hal yg lbh sulit bagi org lain, kita mengurangi ego, namun di saat yg sama kt bertambah bijak. Pemberian yg berarti bagi orang lain tidak selalu berupa uang atau barang, tapi juga perhatian dan waktu. Obrolan singkat namun penuh dgn perhatian yg tulus kepada kawan lama, kawan baru, keluarga, jg merupakan pemberian yg indah. Dan setiap pemberian itu sifatnya tidak pernah satu arah. Setiap kali kita memberi kpd org lain, kita jg memberi kepada diri sendiri. Kita memberikan diri kita suatu nilai yg akan terus bertambah. Dan nilai diri kita akan menentukan manusia macam apakah kita ini.

Penilaian orang lain terhadap diri kita sendiri tidak akan pernah melampaui penilaian kita akan diri kita sendiri. Kejujuran thd diri sendiri menentukan seberapa bernilai diri ini di mata kita sendiri. Bila kita menganggap diri ini bernilai, maka kita ga akan melakukan hal2 yg menjatuhkan nilai kita sndr, kan? Semua selalu akan kembali ke diri kita sendiri, semua kebaikan, ketulusan, kejujuran, juga sebaliknya semua hal negatif yg kita perbuat.
Namun bukan berarti stlh semua itu hidup kita akan jd lbh mudah. Justru melalui kesulitan2 lah kita diberi kesempatan u/melakukan hal2 yg bernilai. Melalui kesukaran lah kita diberi kesempatan untuk memilih apakah kita mau belajar menjadi orang yg makin dewasa atau tidak.

Hadapilah kesulitan dan konflik dgn berani, jg dgn kerendahan hati. Kita tdk akan pernah bs belajar apapun tanpa kerendahan hati. Keberanian dan kerendahan hati justru akan membuat kita mjd orang besar, bukan orang yg kerdil, bukan orang yg rendah diri. Justru orang2 yg rendah diri selalu berusaha menutupi kekurangan dirinya dgn melakukan hal2 yg congkak dan seringkali menyakiti org lain. Dgn kejujuran, kita tidak perlu menjadi orang lain. Namun jgn lupa utk selalu memiliki kerendahan hati. Itu yg mencegah kita mjd org yg naif.

Kejujuran dan kerendahan hati jarang ditemukan berbarengan dalam diri seseorang. Org yg jujur blm tentu rendah hati, jg sebaliknya. Org yg jujur tp tdk rendah hati akan mudah mendapatkan tidak hanya kawan, tapi juga lawan. Sulit mencari ketentraman hati di hidupnya. Org yg rendah hati tp tidak jujur lama2 akan lelah jua memakai topeng ke mana pun ia pergi. Mana mgkn tentram pula hidupnya?

Mari kita membuat hidup kita makin berarti, dgn melakukan hal2 yg berarti bagi orang lain pula. Slogan kita bukan lagi sekadar ‘Let There Be Peace on Earth’, tapi ‘Let Us Make Peace on Earth’!

Desember

Desember yg malu-malu

Desember yang tersipu, tersipu oleh pekat usiamu

Desember yang tak ingin tahu apa yang lalu,
juga tak ingin sadari apa yang terlewati

Desember yang jauh dari megahnya,
jauh dari dinginnya yang pernah hangatkan jiwa

Desember yang tak sabar ‘tuk berhenti bersinar

Desember yang kian pudar,
kian hambar namun enggan berhenti bergetar

Desember yang dinanti, namun segera ‘kan terganti

Desember yang terburu,
apa ia menunggu hari yang baru?

Desember tanpa salju, juga tak kelabu,
namun jiwa yang sepi terus mencari bunyi

Bunyi ombak berdesir?
Bocah bernyanyi?
Lonceng berdenting?
Angin yang berpasir?

Bunyi botol bir?
Langkah kaki?
Riuh meja judi?
Atau sekadar sebuah bisik?

Bunyi gesek korek api berpadu siul Dean Martin,
gemeretak yang berkabut jadi kawan dalam sepi

Desember tak perlu kuatir bahwa ia tak punya takdir
Ia tak perlu mampir bila tak harus hadir

Namun Desember tetap berkalbu,
tetap tersenyum walau tak semanis madu

Desember yang malas namun tak ingin tergilas,
tak hendak terhempas, pun tatapnya memelas

Desember yang berbunyi,
walau ia sesungguhnya

sunyi..

<b>Andreas Arianto
21/12/11</b>