Ibu

Selamat hari Ibu untuk semua keluarga dan teman. Gue yakin persoalan memperingati Hari Ibu bukan hanya memperingati mereka yang bisa melahirkan dan mendidik generasi selanjutnya, tapi juga persoalan tentang bagaimana kita mengusahakan sebuah dunia yang semakin baik bagi kaum perempuan, tak peduli apakah mereka memutuskan untuk memiliki keturunan atau tidak.

Gue tumbuh dididik oleh seorang Ibu yang berpendirian kuat, terutama kalau menyangkut masa depan anak2nya. Beliau selalu ingin yang terbaik bagi anak2nya, dan gak jarang ingin anak2nya menjadi yang terbaik di bidangnya. Memang tak terelakkan percekcokan terjadi antara dua generasi yang berbeda cara pandang akan kehidupan. Yang generasinya sama juga banyak berbenturan pendapat akan cara hidup yang berbeda, apalagi yang beda generasi bukan?

Namun selalu ada satu hal yang akan selalu bisa menjadi perekat dari perbedaan kami. Ibu adalah orang pertama yang mendoakan hal-hal terbaik bagi gue. Keterbatasan penguasaan bahasa verbal dan tingginya gengsi seringkali menghasilkan semacam tembok semu yang menyulitkan kami untuk memahami betapa masing-masing pihak itu peduli dan sayang satu sama lain.

Sekarang sudah lewat 2 tahun sejak berpulangnya Ibu. Dan ketika gue ikut proses syuting iklan ini, susah diungkapkan lewat kata seberapa gue menahan rindu. Memang rindu baru lebih terasa perih di kala kita kehilangan. Namun kini rindu yang sama hanya terasa manis ketika ingatan yang tinggal adalah tentang seberapa bahagianya Ibu untuk seluruh doanya yang telah terjawab bagi anak-anaknya.

Terima kasih kepada seluruh Ibu yang selalu memperjuangkan yang terbaik bagi anak-anaknya, entah disadari oleh sang anak maupun tidak.

(Iklan ini diproduksi oleh Anatman Pictures, disutradarai oleh Mahatma Putra, dengan lagu ditulis oleh S. M. Mochtar, diaransemen oleh Aria Prayogi dan Andreas Arianto)

25 Desember 2015

  
Gak masalah hari raya/liburan apapun yg bisa bikin keluarga kita makin erat dan bs makin dukung satu sama lain, ga masalah perbedaan cara pandang apapun yg kita punya dgn mereka, uda jadi tanggung jawab kita untuk ngejagain apapun yg kita miliki yg bukan berupa harta benda. Itulah intinya menjadi manusia, setidaknya bagi gue pribadi ya 🙂

Sepanjang usia kita yg terbatas di dunia ini, kita cuma bisa melakukan sekian banyak hal untuk orang2 yg kita sayangi. Setiap orang harus membayar harga untuk apapun, entah dengan waktu, uang, tenaga, pikiran, apapun. Ada harga yg harus dibayar utk ketentraman hati, ada juga harga yg harus dibayar untuk kebebasan. 

Gue gak ingin merayakan sesuatu hanya karena ada tanggal merah di kalender atau karena ada tradisi atau makna yg turun-temurun diwariskan aja. Pasti ada sesuatu yg lebih dari itu. Bisa hidup di dunia aja uda sangat patut untuk dirayakan dan disyukuri, ga peduli seberapa sulit atau mudahnya hidup ini perlu dijalani. 

Namun gue yakin bahwa hidup yang patut direnungin adalah hidup yang pantas dijalani. Semoga kita menikmati liburan ini dan menjadi makin hidup setelahnya. Happy holidays!