Bunga Tidur

Selang bbrp bulan sekali (belakangan ini jadi bbrp minggu sekali), gue selalu kedapetan mimpi yang ada di ambang genre mimpi buruk (thriller atau horor) dan mimpi seru (action, drama, atau misteri-macem CSI) yang ujung2nya ada klimaks tertentu yg bikin gue terjaga dgn dada berdegup kenceng. 

Bagi gue, mimpi seperti itu nggak lagi menyeramkan, tapi merupakan petunjuk yg kuat banget. Bukan, bukan petunjuk ttg masa depan macem primbon, tapi petunjuk untuk makin mengenal kecenderungan2 pribadi gue sendiri dalam menghadapi macem2 jenis masalah. Tentang ini sebenernya Sigmund Freud uda banyak jabarin hipotesis dan teori yg lbh komplit sih. 

Sepertinya memang seperti ini mekanisme kerja otak manusia, itu sebabnya ada kecenderungan tipe mimpi yang sama, yang berhubungan dengan situasi apokaliptikal, situasi yg sejenis kehancuran dunia, yg memungkinkan banyaknya kisah dgn latar belakang yg sama, baik di buku2 (termasuk yg dianggap suci) maupun di film dan game. 

Bagi gue semuanya tentang keinginan utk mengabadikan eksistensi diri di tengah dunia yg sangat cepat berubah. Kita semua secara umum takut dgn perubahan dan takut ketinggalan. Kita semua ga ingin terlupakan oleh jaman walau kita tahu bahwa masa berlaku pulsa umur kita nggak unlimited. 

Mimpi adalah tentang harapan akan kehidupan, mimpi juga adalah tentang kekuatiran akan ketidakabadian.

Konsekuensi

Mimpi hanyalah mimpi tanpa tindakan pasti. Dan tindakan pun tak punya arti tanpa suatu mimpi. Kolaborasi dari keduanya akan menghasilkan serangkaian perubahan dalam hidup. Apakah perubahannya menuju ke arah yang baik atau buruk tergantung dari sudut pandang masing-masing.

Yang pasti gak ada satu hal pun di dunia ini yang gak menghasilkan konsekuensi. Apa diri ini siap dengan konsekuensinya?

*toyorjidatsendiri