Street Smart vs Book Smart

Asisten rumah gue adalah orang yang doyan ngobrol banget. Biasanya obrolannya ada di seputar rencana nyekolahin anaknya di kampung sana supaya dapet lingkungan pergaulan yang lebih oke, atau soal motornya yang mogok karena kerendem banjir.

Tadi dia cerita ttg pengalamannya kerja serabutan: kerja jd petani upahan di kampung, jualan sayur dan buah-buahan, sampe ke pengalaman kerja di Brunei. Nah, di momen ini obrolan jd sangat menarik. Dia sempet cerita ttg pergumulannya menghadapi suami yg gak punya kesadaran untuk kerja dan berperan sbg kepala rumah tangga. Gue sering denger cerita seperti ini, di mana sekitar lebih dari 70% rumah tangga di Jawa dinafkahi oleh istri, sementara suami kebanyakan hanya ngabisin duit yg dihasilin sang istri dengan judi dan mabuk. Gue kira cerita begini cuma ada di jamannya Rhoma Irama berjaya, ternyata masih banyak terjadi di abad-21 ini.

Kembali ke si Mba. Tabungan, beberapa rumah dan tanahnya abis dilego sang suami untuk judi. Namun dia gak mau menyerah sama nasib. Dia bertekad utk tetep bisa biayai sekolah anak2nya dengan terbang ke Brunei sambil tetep jalanin usaha dagangnya juga. Akhirnya setelah bbrp tahun dia pulang dan sang suami yg baru bisa merasa kehilangan dia (dan duitnya) memohon untuk balikan. Baru setelah mengalami titik terendah lah manusia bisa menyadari dirinya sendiri. Akhirnya mereka pindah tinggal di Ibukota dan suaminya tobat dan mulai rasain susahnya banting tulang.

Seru bgt denger cerita begini dari orang yg ngalamin langsung. Kita bisa rasain energinya gak cuma lewat suaranya saat bercerita, tapi juga sorot mata dan bahasa tubuhnya yang bikin kita masuk ke dunianya. Dan yang lebih bikin gue takjub: gimana caranya seorang perempuan yg tinggal di kampung bisa punya visi ke depan dan melakukan hal2 yang gue kira cuma bisa terpikirkan oleh orang yg punya tingkat pendidikan tertentu? Dia cuma lulusan SD tp pemikirannya bisa bikin dia jd orang yang tangguh dan ulet. Bahkan gue yg lbh beruntung dari dia, ga melihat diri gue seulet itu dalam bekerja dan menggapai impian2 gue.

Kita sering denger cerita ttg pengusaha2 yg bisa membangun usahanya sampe sangat besar padahal latar belakang akademis mereka gak tinggi2 amat. Sebaliknya kita jg banyak denger tingkat pengangguran kita masih lumayan tinggi walau makin banyak yg lulus kuliah. Itu nunjukin bahwa pendidikan formal aja gak akan pernah cukup utk menjamin masa depan. Pengetahuan dari pengalaman susahnya cari duit utk bertahan hidup lah yang bisa bikin kita kreatif muter otak utk ngakalin kesulitan2 kita dlm mencapai titik yg semakin tinggi dlm hidup.

Timbul pertanyaan baru di kepala gue: Gimana sebaiknya nanti gue mendidik anak gue untuk persiapin dia ngadepin masa depannya yang akan lebih seru daripada kehidupan di masa gue sekarang ini?

10 Feb 2014

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: