Tiga Dara (1956, Usmar Ismail)

Tiga Dara, karakternya stabil en kuat bgt semua tokohnya. Alurnya ya spt alur film2 jaman dulu, gak secepet film2 skrg editingnya. Nonton film ini emg mesti masukin ke dalam konteks perkembangan film Indonesia maupun luar negeri sih. Tapi memang secara umum film2 di jaman itu pendekatan aktingnya lbh seperti akting utk teater, jd gak semuanya kerasa senatural itu ya. 

Isu ttg cewe diuber nikah memang masih relevan ke jaman sekarang, tapi bahkan di tahun 1956, tahun tayangnya film itu, topik ini pun sudah dipertanyakan karena kita sebagai manusia seharusnya gak perlu dipaksa nikah hanya karena udah berumur sekian. Juga dipertanyakan di tahun segitu adalah apakah kebahagiaan seseorang ditentukan oleh apakah anak/cucunya uda berkeluarga di umur tertentu. Dan Usmar Ismail berhasil membungkus pertanyaan2 ini dengan memberikan ruang dialog tanpa menggurui, dengan kemasan yang ringan dan menghibur terutama dengan musik dan lagu Jazz dan Melayu garapan Sjaiful Bachri.

*Bagi gue, kebahagiaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan tanggung jawab orang lain, termasuk anggota keluarganya sendiri. Menikah hanya untuk membahagiakan orang tua adalah salah satu cara untuk membangun neraka bagi diri sendiri kalau kebahagiaan diri sendiri nggak termasuk dalam pertimbangannya.

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: