Tiga Dara (1956, Usmar Ismail)
15 Agustus 2016 Tinggalkan komentar
Tiga Dara, karakternya stabil en kuat bgt semua tokohnya. Alurnya ya spt alur film2 jaman dulu, gak secepet film2 skrg editingnya. Nonton film ini emg mesti masukin ke dalam konteks perkembangan film Indonesia maupun luar negeri sih. Tapi memang secara umum film2 di jaman itu pendekatan aktingnya lbh seperti akting utk teater, jd gak semuanya kerasa senatural itu ya.
Isu ttg cewe diuber nikah memang masih relevan ke jaman sekarang, tapi bahkan di tahun 1956, tahun tayangnya film itu, topik ini pun sudah dipertanyakan karena kita sebagai manusia seharusnya gak perlu dipaksa nikah hanya karena udah berumur sekian. Juga dipertanyakan di tahun segitu adalah apakah kebahagiaan seseorang ditentukan oleh apakah anak/cucunya uda berkeluarga di umur tertentu. Dan Usmar Ismail berhasil membungkus pertanyaan2 ini dengan memberikan ruang dialog tanpa menggurui, dengan kemasan yang ringan dan menghibur terutama dengan musik dan lagu Jazz dan Melayu garapan Sjaiful Bachri.
*Bagi gue, kebahagiaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan tanggung jawab orang lain, termasuk anggota keluarganya sendiri. Menikah hanya untuk membahagiakan orang tua adalah salah satu cara untuk membangun neraka bagi diri sendiri kalau kebahagiaan diri sendiri nggak termasuk dalam pertimbangannya.