Teguh/Teduh

Setiap orang butuh membuang sampah emosi sama seperti kita butuh ke toilet setiap hari, karena itu bisa menjadi racun kalau disimpan terus-menerus.

Media sosial mungkin bukan sarana yang benar-benar efektif karena kita belum tentu nyaman menunjukkan sisi-sisi terburuk kita di hadapan audiens yang tak bisa kita saring. Akan selalu ada sisi kepribadian yang bisa kita buka lebar-lebar ke hadapan dunia dan ada sisi yang lebih privat, lebih dalam dan mungkin lebih gelap yang hanya bisa kita buka kepada orang-orang tertentu. Memang ada fitur Close Friends Only, namun curhat kepada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya lebih efektif.

Memiliki orang-orang terdekat seperti ini bisa jadi merupakan kemewahan bagi banyak orang, gak semua dari kita memilikinya. Gak semua dari kita memiliki orang yang bisa tetap memaklumi dan menyayangi kita apa adanya, dan memang gak satu orang pun sebenarnya punya kewajiban itu.

Karenanya kalau kita memiliki teman dan keluarga yang seperti ini, jaga mereka baik-baik, jangan kecewakan atau sakiti mereka dengan sengaja, karena merekalah orang-orang yang mampu menyelamatkan kita. Semoga kita pun juga merasa bertanggung jawab untuk bisa menyelamatkan mereka. •

Memang kita gak akan bisa mengontrol seluruh perasaan mereka, apakah mereka tersakiti oleh satu pun tindakan/ucapan kita, namun setidaknya jangan pernah sakiti mereka dengan sengaja, supaya kepercayaan yang dibangun bisa selalu menjadi pelindung jiwa kita dan mereka.

Gue beruntung memiliki orang-orang yang menyayangi gue tanpa syarat. Dan sebagai gantinya gue berusaha selalu ada bagi mereka ataupun bagi teman-teman lain yang belum terlalu dekat hubungannya. Pay it forward!

Kedamaian ternyata harus selalu diupayakan lewat peperangan yang kuat melawan diri kita sendiri. Bila kita menyayangi orang lain, semoga kita bisa mengalahkan ego kita sendiri supaya bisa terus menyayangi mereka. Untuk hal ini pun gue masih terus belajar caranya.

Dan untuk semua ini gue berterima kasih kepada kalian, yang menopang gue supaya bisa terus bertumbuh, seteguh dan seteduh pohon 🙂

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan komentar