Ekspresi, Inspirasi

Semua yang kita lakukan adalah ekspresi dari apa yang kita rasakan dari segala informasi yang kita tangkap. Bentuk ekspresinya bisa macem-macem dan gak terhingga, bisa berupa karya seni ataupun sesimpel cara dandan. Bisa juga berupa masakan atau sekumpulan tanaman di kebun yang kita rawat. Kalo gue bisa ngegambar atau ngelukis, mungkin juga akan gue lakukan walau pasti hasilnya hanya akan disimpan sendiri, begitu pula kalo gue bisa bernyanyi (tapi nyatanya kagak).

Mungkin ada orang2 yang gak menganggap mengekspresikan dirinya itu sepenting itu, tapi setidaknya bagi sebagian orang lainnya ekspresi ini tinggi sekali urgensinya supaya bisa mempertahankan tingkat kewarasan tertentu. Ya, seperti gue inilah salah satu contohnya.

Memang masing2 dari kita suatu saat akan mencapai momen di mana kita sanggup menyadari kapan bisa leluasa mengekspresikan diri, juga kapan ekspresi itu kurang diharapkan oleh sekitar. Namun selama bentuk ekspresi itu tidak merugikan orang lain, bahkan sebaliknya bisa mengakibatkan pertanyaan2 baru dan memberi inspirasi positif, kenapa menahan diri dengan kekuatiran?

Impresi dan ekspresi akan selalu silih berganti membuat hidup kita makin terasa lebih berarti. Dan tiap orang yang memiliki alasan di balik segala pikiran dan tindakannya telah membantu dirinya sendiri untuk berjalan ke suatu arah, walaupun arah itu bukanlah suatu harga mati, karena kita pun akan terus terinspirasi.

Mirip dengan arti kata respirasi, yaitu pernafasan, “to inspire” juga mengandung arti menghirup nafas. Setiap nafas yang kita hirup akan disusul oleh hembusan keluar dan demikian seterusnya. Begitu pula dengan inspirasi, kita harus terus menghirup ke dalam dan menghembuskannya ke luar supaya bisa terus hidup.

Met sore dan selamat menikmati hidupmu!

23 Juni 2014

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan komentar