Bermimpi tentang Masyarakat Tanpa (Perbedaan) Kelas

Sesungguhnya bukan perbedaan ras, warna kulit, agama ataupun pandangan politik yang memecah masyarakat. Semua itu hanya ilusi yang digunakan sebagai kambing hitam untuk mempertahankan perbedaan kelas sosial. Kenapa? Perbedaan kelas ekonomi dalam masyarakat itu kalau dipertahankan sebagai status quo akan sangat bermanfaat untuk mempertahankan kekuatan ekonomi dan politik pihak-pihak yang lebih kuat, dan mereka akan selalu diuntungkan olehnya.

Dengan dalih alasan yang heroik demi pencitraan yang baik, kelas yang lebih kuat ini akan bisa terus memiliki kekuasaan untuk mengontrol sisa populasi dengan informasi yang mereka bisa batasi untuk nggak tersebar ke kelas yang lebih rendah. Sisanya, tinggal biarkan masyarakat yang gak seberuntung itu untuk saling memakan satu sama lain saja, menganggap satu sama lain sebagai musuh masing2 tanpa menyadari bahwa kita sama2 sedang menjadi bulan2an.

Segala perubahan yang menuju ke arah pemerataan kesejahteraan sebisa mungkin dibendung supaya kekritisan berpikir makin bisa dibatasi untuk melindungi status quo.

Uang tidak pernah mengenal agama maupun pandangan politik. Semua pengusaha besar akan menceburkan kaki di semua kolam, sehingga siapapun pemenang kontes politiknya, diri mereka akan tetap bisa diuntungkan. 

Tinggal tersisa nurani yang akan menentukan seberapa lama si pemimpin ini mau berusaha menjadi pahlawan, apakah dengan masa waktu yang cukup singkat untuk membuat perubahan, atau untuk waktu yang terlalu lama (dengan alasan yang sama: untuk membentuk perubahan) yang akan mengubahnya menjadi penjahat.

Iklan

Tentang andreasarianto
I'm a musician with a point of view, that artists should play their part to help improve the society he or she is involved in. This is just one of the ways to realize my vision in life. --- Andreas Arianto Yanuar belajar Komposisi Musik di Universitas Pelita Harapan Conservatory of Music, lulus pada 2007 dan kemudian mengajar Ensembel Big Band, Orkestrasi dan Sejarah Musik di konservatori tersebut setelahnya. Pada 2009 ia menjadi penata musik dan konduktor Andreas Arianto Orchestra dalam tur konser bersama SLANK ke 6 kota. Ia juga bermain kibor, akordeon dan klarinet dalam grupnya, Andre Harihandoyo and Sonic People, yang telah menghasilkan 2 album sejak 2009. Pada 2011 ia menulis aransemen orkestra untuk lagu-lagu rakyat untuk album “The Sounds of Indonesia”, dengan Addie MS sebagai konduktor The City of Prague Philharmonic Orchestra dalam rekamannya. Sempat pula melatih orkestra komunitas GKI Gading Indah selama 2007-2011, termasuk menghasilkan 3 konser dan 1 album rekaman. Di jangka waktu yang sama, Andreas aktif pula dalam program pengenalan musik untuk siswa-siswa di Manado, Aceh dan Bali bersama Al Izhar Community Choir and Orchestra dalam rangka turut mempromosikan keselarasan dalam pluralitas Indonesia. Semenjak itu pula ia bercita-cita untuk terus melibatkan masyarakat dalam kehidupan musik dan melibatkan musik dalam kehidupan bermasyarakat melalui kegiatannya sehari-hari. Sejak 2011 ia banyak terlibat dalam penulisan musik untuk berbagai album rekaman, film animasi, konser musik, juga termasuk di antaranya terlibat sebagai arranger dan konduktor musik ilustrasi The Raid 2 yang dirilis Maret 2014 yang lalu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: